"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian"
-- Pramoedya Ananta Toer
Oleh Amin Fauzi*
Ingin menjadi orang yang terkenal atau selebritis, tak harus menjadi artis sinetron atau artis layar lebar yang tiap hari nongol di televisi, atau kemana-kemana dikejar-kejar oleh wartawan hiburan.
Banyak cara untuk menjadi selebritis, salah satunya dengan menulis. Entah itu menulis cerpen,novel, puisi, artikel, ataupun buku-buku ilmiah.
Banyak penulis-penulis terkenal yang popolaritasnya meleibihi artis-artis layar kaca. Sebut saja Muhammad Hatta, Soekarno, Armin Pane, Sutan Takdir Alisjahbana, Chairil Anwar, Pramoedya Ananta Toer, Ahamad Tohari atau penulis-penulis sekarang seperti Habiburahman El-Shirazy melalui novel Ayat-Ayat Cinta yang lagi booming melalui filmnya, dan banyak lagi penulis-penulis lain yang popular karena karya-karyanya.
Sutan Takdir Alisjahbana misalnya. Melalui karyanya Layar Terkembang, karya fenomenalnya masih banyak di baca dan bahkan menjadi buku wajib bagi para pelajar dan mahasiswa hingga sekarang.
Pramoedya Ananta Toer juga salah seorang penulis besar yang mengharumkan bangsa di pentas internasional. Karena tidak sedikit karyanya yang diterjemahkan ke dalam puluhan bahasa di seluruh dunia.
Penulis lain adalah Ahmad Tohari, ia tidak tinggal di pusat kota, tapi hanya tinggal di pelosok desa Tinggarjaya, Jatilawang Banyumas Jawa Tengah, namun dari sana banyak monorehkan karya-karya sastra yang mempesona bagi pembacanya. Karya-karyanya telah diterbitkan dalam bahasa Jepang, Cina, Belanda Jerman dan Inggris.
Mereka adalah selebritis yang melewati jalurnya dengan cara menjadi penulis. Tidak spontan dan tak mudah hilang popularitasnya sampai kapanpun selagi karyanya masih ada. Meskipun orangnya sudah meninggal berpuluh-puluh tahun yang lalu, tetapi dengan karyanya ia senantiasa hidup untuk dibaca dan dikenal oleh pembacanya. Seperti dikatakan oleh Pramoedya Ananta Toer bahwa menulis adalah bekerja untuk keabadian.
Ya. Dengan menulis, orang tidak selesai pada penyampaian ide. Tetapi di dalamnya terdapat goresan sejarah dirinya yang kelak akan dikenang dan dinikmati oleh pembacanya.
Gelar selebritisnya tidak semu, yang mungkin hilang dalam sekejap dimakan waktu seperti selebritis-selebritis biasanya. Karya seorang penulis mampu meruang dan mewaktu untuk siapa saja dan kapan saja. []
AMIN FAUZI, aktif di Lembaga Kajian Agama dan Sosial (LeKAS) Semarang
0 komentar:
Posting Komentar