Lina Nur Jannah, lulusan MA Tasywiqul Banat, Robayan, kini mahasiswi Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Jepara.
Karena Mereka Lebih Tahu
aku tidak menangis
yang selama ini penuh teori, ternyata…
kosong belaka
mereka membuta sejadinya
termakan ego yang bengis oleh sekelumit perkara
saling mengadu dan menghasut
melepaskan tangantangan dengan amarah
menyebarkan serpihanserpihan racun dengan warna luka
menyerang…membalas
dan menumbangkan akar yang kritis
bukan hanya baju seragam
sebagai sorak dalam warna hidup
yang turut meramaikan panggung pendidikan
memang naluri menuntut keadilan
namun tidak sepatutnya untuk mengadili
tanamlah kebijaksanaan disana
mengatasnamakan kebersamaan
Debu
kau mudah terbawa tiupan angin
kemana arah ia pergi
disana kau membawa diri
kau sering terombang-ambing oleh bayu
tak mampu sejenak tenang dalam keberadaanmu
kau ada di sudut itu…
terbawa oleh kencangnya arus
kau ada ditempat dudukku
terbawa oleh hembusan semu
kau ada dibawah tempatku berdiri
terbawa oleh hembusan bayu
kau mudah tergoyahkan…
Sujudku PadaMu
percikan air menghangatkan hati
sehangat hari pagi karena sinar mentari
sujudku padaMu ya Rabbi
dengan segala kerendahan hati
aku serahkan diri yang hina ini
syukurku atas nikmatMu
yang tak pernah lekang termakan waktu
memberiku cahaya dalam gelapnya hidup
cahayamu lebih terang dari mentari
menembus ruang menerangi hati
ya Ilahi…
nikmat mana yang bisa aku lupakan?
dalam lelah aku berjalan
dalam diam aku bernafas
dalam fananya kehidupan
Kau berikan yang terbaik untukku
alhamdulillah…
puji syukur aku haturkan
Karena Mereka Lebih Tahu
aku tidak menangis
yang selama ini penuh teori, ternyata…
kosong belaka
mereka membuta sejadinya
termakan ego yang bengis oleh sekelumit perkara
saling mengadu dan menghasut
melepaskan tangantangan dengan amarah
menyebarkan serpihanserpihan racun dengan warna luka
menyerang…membalas
dan menumbangkan akar yang kritis
bukan hanya baju seragam
sebagai sorak dalam warna hidup
yang turut meramaikan panggung pendidikan
memang naluri menuntut keadilan
namun tidak sepatutnya untuk mengadili
tanamlah kebijaksanaan disana
mengatasnamakan kebersamaan
Debu
kau mudah terbawa tiupan angin
kemana arah ia pergi
disana kau membawa diri
kau sering terombang-ambing oleh bayu
tak mampu sejenak tenang dalam keberadaanmu
kau ada di sudut itu…
terbawa oleh kencangnya arus
kau ada ditempat dudukku
terbawa oleh hembusan semu
kau ada dibawah tempatku berdiri
terbawa oleh hembusan bayu
kau mudah tergoyahkan…
Sujudku PadaMu
percikan air menghangatkan hati
sehangat hari pagi karena sinar mentari
sujudku padaMu ya Rabbi
dengan segala kerendahan hati
aku serahkan diri yang hina ini
syukurku atas nikmatMu
yang tak pernah lekang termakan waktu
memberiku cahaya dalam gelapnya hidup
cahayamu lebih terang dari mentari
menembus ruang menerangi hati
ya Ilahi…
nikmat mana yang bisa aku lupakan?
dalam lelah aku berjalan
dalam diam aku bernafas
dalam fananya kehidupan
Kau berikan yang terbaik untukku
alhamdulillah…
puji syukur aku haturkan
0 komentar:
Posting Komentar