Puisi Septina Nafiyanti
Beringsut menerka, setiap jejak sejarah
Talutan nada dari hidung yang kian panjang adalah tanda,
hayat masih kudekap
Saat konfoi ketajaman zaman,
bukanlagi isyarat kekuatan negeri
Hanya ada tuntutan yang jauh dari tuntunan
Mungkin ini pertautan oleh zaman
Merah, kuning, hijau yang semua berubah menjadi tak berwarna,
karena ketiadaan ikhlas dan kejujuran
Inilah awal robohnya bangunan yang kian tua,
Indonesia...
2 Juli 2008
Senin, 02 Maret 2009
Berkelana di Negeri Tak Berwarna
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar