Selasa, 05 Agustus 2008

Mengembalikan Kejayaan Sreni Indah

Oleh M Saifuddin Alia*


Pada era ’90-an, Sreni Indah merupakan salah satu obyek wisata idola bagi masyarakat seputar Gunung Muria, terutama mereka yang berdomisili di Jepara, Kudus, Pati, dan Demak. Setiap hari Sreni Indah selalu dibanjiri pengunjung. Apalagi setiap hari libur, wisatawan pasti membeludak. Sampai-sampai keramaiannya tidak kalah dengan obyek wisata lain di sekitar Gunung Muria yang keberadaannya jauh lebih tua, seperti tempat wisata Air Terjun di Colo Kudus, Pantai Kartini dan Bandengan di Kabupaten Jepara.

Keberhasilan Sreni Indah dalam meraih kejayaannya dulu karena didukung dua faktor. Pertama, faktor lokasi. Lokasi Sreni Indah sangat strategis dan ideal. Hanya berjarak 8 kilometer dari pusat Kecamatan Nalumsari Jepara. Adapun Nalumsari dapat ditempuh hanya setengah jam dari pusat kota Kabupaten Kudus. Alhasil, bagi masyarakat Kudus saat berwisata tidak harus meluangkan waktunya seharian penuh. Cukup setengah hari sudah bisa menikmati indahnya Sreni Indah.

Menariknya, untuk mencapai Sreni Indah tidak harus menggunakan mobil dan sepeda motor,tetapi memakai sepeda ontel pun bisa. Hal itu karena lokasinya tidak terlalu tinggi, seperti tempat wisata Colo Kudus. Di samping itu, sepanjang jalan menuju ke Sreni Indah pun sangat bagus. Di kanan dan kiri jalan penuh pepohonan rindang hingga tercipta kesejukan, keasrian, dan kenyamanan dalam perjalanan.

Kedua, faktor keindahan. Keindahan serta panorama alam Sreni Indah waktu itu luar biasa cantik. Pohon pinus tertata begitu rapi. Kerapian dan kerindangannya membuat suasana Sreni Indah menjadi sejuk, asri, dan romantis. Apalagi guguran daunnya yang menumpuk sangat nyaman untuk alas duduk, bersantai, dan berbaring. Ditambah lagi sejauh mata memandang selalu tersaji keindahan panorama alam lereng Gunung Muria.

Namun sayang seribu sayang, Serni Indah kini kondisinya sangat memprihatinkan. Pasalnya, terjadi praktik penggundulan besar-besaran terhadap pohon pinus pada era 1997-1999.

Walau saat itu di kawasan Sreni Indah telah ditanami pohon kembali, kondisinya belum pulih seperti semula. Sreni Indah terasa gersang, tandus, dan tidak menarik lagi untuk tujuan berlibur.

Belum lagi sikap Pemkab Jepara yang masih sangat lemah dan kurang perhatian terhadap Sreni Indah. Nyaris tidak ada program unggulan, brilian, dan cerdas untuk membangun dan mempromosikan kembali Sreni Indah. Sikap Pemkab Jepara itu berbeda jauh dibanding sikap terhadap obyek wisata di Kepulauan Karimunjawa, Pantai Kartini, dan Bandengan yang selalu memperoleh perlakuan atau kebijakan istimewa.

Penulis mengajak kepada semua pihak, terutama Pemkab Jepara dan masyarakat sekitar obyek wisata agar serius membangun, menangani, dan mengambil langkah-langkah riil serta strategis mengembalikan kejayaan obyek wisata Sreni Indah. Dulu Sreni Indah dapat memberi manfaat bagi perekonomian masyarakat sekitar, pendapatan daerah, dan kemajuan daerah. Mengapa tidak sekarang?

*M SAIFUDDIN ALIA, Konsultan Smart Institute, guru MA Ismailiyyah Nalumsari Jepara dan MTsN Purwodadi Grobogan

0 komentar: